Visi dan Misi Forum Kakao Aceh
Visi :
"Aceh sebagai penghasil kakao terbesar dengan kualitas terbaik di Sumatera"
Misi :
- Memberikan pelayanan berkualitas kepada petani dan pemangku kepentingan kakao lainnya dan manajemen Moderen untuk transparansi dan akuntabilitas sehingga dapat menarik minat pihak-pihak terkait dari dalam ataupun luar Aceh yang memiliki dana untuk bekerja sama dengan Forum dalam pengembangan Kakao di Aceh.
- Penelitian dan pengembangan untuk mencari metode- metode baru yang handal dan tepat guna terkait dengan budidaya kakao seperti pembibitan, pemupukan, pemberantasan penyakit dan peningkatan mutu.
- Pembukaan akses pasar bagi produk- produk kakao dan meningkatkan daya saing dalam segi kualitas dan efisiensi biaya.
- Penyebaran Informasi tentang praktek-praktek terbaik dalam hal peningkatan produksi dan kualitas kakao.
Peran dan tanggung jawab FKA adalah sebagai berikut :
- Peran kunci keberlanjutan dan Advokasi dan dialog kebijakan dengan Pemda Aceh untuk pengembangan sub-sektor kakao berkelanjutan; Oleh karenanya forum diharapkan untuk memainkan peranan penting dalam pengembangan master plan kakao tingkat kabupaten, pengajuan program kakao, dan pemantauan program kakao.
- Menyiapkan dan Menjalankan Perangkat Operasional Kantor dan Administrasi; Untuk mengelola FKA secara efisien dan professional (tranparan dan akuntabel). Merancang peraturan dan cara kerja untuk mendapatkan status hukum, pengurusan akte organisasi payung FKA (AD), penyusunan Anggaran rumah tangga (ART), penyusunan rencana strategis, standar operasional prosedur (SOP), rencana kerja, dan rencana keuangan tahunan.
- Peningkatan pemahaman dan partisipasi: Forum harus membawa pesan yang kuat kepada pihak terkait tentang ancaman dan peluang dalam sub sektor kakao di Aceh. Pihak terkait harus diyakinkan bahwa di tangan mereka roda akan berputar dan untuk menggiring pengembangan sub sektor kakao pada jalurnya sehingga memberikan peluang usaha untuk semua, dimulai dari petani yang meningkat pendapatannya, pengolah mendapat hasil dari peningkatan pasokan dan mutu, dan akhirnya Pemda Aceh mendapatkan hasil melalui peningkatan kontribusi dari sub sektor kakao terhadap PDRB Aceh.
- Pusat informasi untuk transfer praktek- praktek terbaik dan pengetahuan tentang kakao; Forum akan berperan dalam pengelolaan statistik kakao, penyebaran pengetahuan mengenai praktek terbaik (best practices) kakao; Budidaya dan paska panen, dan forum akan membangun jaringan ahli-ahli kakao yang akan membantu di masa depan.
- Pusat diskusi; Forum akan menjadi pusat untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan pada sub sektor kakao melalui pertemuan rutin antara pihak-pihak terkait dan diharapkan banyak dari hal tersebut konsisten dengan master plan kakao, tetapi penyesuaian akan dibutuhkan secara terus menerus untuk master plan agar menjadi sebuah dokumen yang efektif dan berguna.
- Penyelenggaraan Kegiatan terkait kakao; FKA akan menjadi event organizer (EO) untuk promosi dan penyelenggaraan konferensi kakao tahunan di Aceh yang dihadiri pihak terkait dalam rantai nilai kakao dan secara bersama merencanakan dan mendiskusikan kontribusi sub sektor terhadap pembangunan ekonomi provinsi Aceh.
- Fasilitasi Akses Pasar dan Permodalan; FKA akan melakukan promosi dan menjadi media untuk menghubungkan hasil kakao Aceh dengan pembeli potensial dari dalam dan luar negeri, termasuk fasilitasi untuk informasi sertifikasi dan Standar Mutu Kakao (SNI); FKA dapat menghubungkan dengan perbankan atau exportir untuk maslah permodalan.
- Mengkoordinasikan forum/ asosiasi kakao tingkat kabupaten; FKA akan memainkan peran utama dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dari forum kakao yang ada di kabupaten. Forum kakao tingkat kabupaten diharapkan menjadi anggota FKA dan mendapat manfaat dari jaringan yang luas dari pihak-pihak terkait utama bidang kakao.
- Kerjasama dengan instansi/lembaga lain atau pihak ketiga; untuk mengidentifikasi dan menjajaki kemungkinan sumber dana yang tidak mengikat untuk operasional forum.
Fungsi- fungsi ini dapat berkembang sejalan dengan kapasitas sumber daya untuk pengelolaan FKA ke depan.